Kamis, 26 Mei 2011

Karya Tulis Ilmiah Remaja

Membuat Tahu Sumedang


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Disusun oleh    :    Ignatius Adi


 


 

SMA MARDI YUANA DEPOK

2010/2011

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO


 


 

Karya tulis ini dipersembahkan untuk seluruh pelajar SMA Mardi Yuana Depok, Ibu Maria Padmi selaku pembimbing pengembangan diri KIR, anggota pengembangan diri KIR dan Kepala sekolah SMA Mardi Yuana


 


 


 


 


 


 


 


 


 

MOTTO    :

"Kesuksesan adalah 1% keberuntungan dan 99% usaha"


 


 


 


 

KATA PENGANTAR


 

    Penulis mengucap syukur kepada Tuhan YME karena dapat menyelesaikan karya tulisnya yang berjudul "Membuat Tahu Sumedang" dan penulis juga bersyukur kepada Tuhan YME karena telah memberikan ide-ide kepada penulis untuk menulis karya ini.

    Tahu Sumedang adalah salah satu makanan yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, karena tahu tersebut rasanya enak, gurih, dan sesuai dengan kantong masyarakat Indonesia. Buku ini terdiri dari: sejarah tahu Sumedang, bahan baku tahu Sumedang, cara membuat tahu Sumedang, pengemasan tahu Sumedang, dan cara menyimpan tahu Sumedang yang benar.

    Penulis mengucapkan terima kasihnya kepada Tuhan YME karena telah diberi kesempatan untuk menulis karya tulis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga, guru pembimbing, dan teman-teman atas dukungan yang diberikan.

    Penulis juga meminta maaf bila ada kesalahan kata-kata atau cara penyampaian suatu informasi. Penulis juga meminta maaf atas kesalahan-kesalahan lainnya, "karena di dunia ini tiadalah yang sempurna". Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.


 

Depok, 19-05-2011


 

Daftar Isi


 

Halaman Judul

Halaman persembahan dan motto

Halaman pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

  1. Latar Belakang
  2. Tujuan Penulisan
  3. Rumusan Masalah
  4. Metode Penelitian
  5. Sistematika Penulisan

Bab 2 Pembahasan

  1. Sejarah Tahu Sumedang
  2. Bahan Tahu Sumedang
  3. Cara Membuat Tahu Sumedang
  4. Pengemasan
  5. Penyimpanan

Bab 3 Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB 1

PENDAHULUAN


 

  1. Latar Belakang

    Kami memilih topik ini karena topik ini jarang sekali diperbincangkan oleh masyarakat awam sehingga kami berinisiatif untuk mengangkat topik ini agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan.


 

  1. Tujuan Penulisan

    Kami bertujuan untuk menambah wawasan sehingga informasi yang disampaikan karya tulis ini dapat bermanfaat di masa mendatang.


 

  1. Rumusan Masalah

    Pembaca dapat mengetahui tentang Tahu Sumedang, baik dari sejarah, bahan baku, proses pembuatan, cara pengemasan hingga cara penyimpanan yang benar.


 

  1. Metode Penelitian

    Dalam karya tulis ini, penulis menggunakan metode wawancara dan literatur. Penulis memilih kedua metode ini karena metode ini lebih mudah dibandingkan dengan metode pengamatan langsung.


 


 

  1. Sistematika Penulisan

    Karya tulis ini dibagi menjadi 3 bab. Bab pertama, berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan. Bab kedua, berisi tentang sejarah tahu sumedang, bahan baku tahu sumedang, cara pembuatan, cara pengemasan serta cara penyimpanan yang benar. Bab ketiga, berisi tentang kesimpulan dan saran.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB 2

PEMBAHASAN


 

  1. Sejarah Tahu Sumedang

    Pertama kali dikenalkan oleh emigrant dari Cina yang bernama Ong Kin No pada tahun 1900-an. Ong Kin No membuat tahu di kota Sumedang untuk mengenang kebiasaan di kampong halamannya. Kelezatan tahu buatan Ong Kin No kemudian mulai dikenal. Sejak saat itu, ia menjadi pembuat dan penjual tahu.

    Perkembangan tahu sumedang kemudian lebih pesat pada generasi kedua setelah ditangani oleh putranya Ong Kin No, yaitu Ong Bung Keng. Tahunya pun dikenal dengan nama tahu bungkeng. Tahu tersebut terkenal khususnya di daerah Priangan dan Jawa. Tahu bungkeng masih tetap popular walaupun tahu sejenis sudah banyak bermunculan di kota Sumedang dan bahkan di Jawa Barat dan luar Jawa Barat.

        Tahu sumedang yang benar adalah tahu yang dijajakan dalam bentuk sudah di goreng, tidak pong, atau tidak kosong, dan masih berisi sari kedelai yang masih putih. Sari kedelai tersebut memberikan rasa khas perpaduan rasa kulit tahu yang sudah kering digoreng dan bagian dalam yang tidak kering. Tahu sumedang mempunyai kulit luar yang berbintik-bintik atau curintik (Bahasa Sunda) yang khas membedakan dari jenis tahu lainnya.


     


     


     


     

  2. Bahan Tahu Sumedang

    Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tahu sumedang umumnya sama dengan pembuatan tahu jenis lainnya. Perbedaannya yaitu jenis bahan penggumpal yang digunakan. Pada tahu sumedang menggunakan larutan sisa penggumpalan atau yang lebih populer disebut dengan biang atau dalam bahasa bidang teknologi pangan disebut dengan whey. Bahan untuk membuat tahu sumedang 80 ancak sebagai berikut.

  • Kacang kedelai        100 kg
  • Air untuk proses        4000 liter
  • Larutan biang        350 liter
  • Minyak goreng        20-25 kg
  • Bawang putih        secukupnya
  • Kemiri            secukupnya
  • Air untuk bumbu    30 liter
  • Garam kasar        2 liter


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

  1. Cara Membuat Tahu Sumedang
    1. Pembuatan Sari Kedelai
      1. Bersihkan biji kedelai dari kotoran atau benda asing seperti kerikil, pasir, sisa tanaman, kedelai pecah, berlubang, busuk, dan berjamur. Pembersihan bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau alat penampi.


         

      2. Rendam kedelai dalam ember atau baskom plastik. Perbandingan kedelai dan air sebesar 1:2. Rendam kedelai selama 3-5 jam atau cukup 1-2 jam bila digunakan air hangat sekitar 550C. Bila suhu lebih dari 550C, rendemen tahu akan berkurang karena protein terdenaturasi (menggumpal).


     

    1. Bersihkan kedelai yang direndam dari kotoran yang tersisa, lalu bilas dengan air bersih dan tiriskan.


     

    1. Giling kedelai hingga menjadi bubur sambil tambahkan air sedikit demi sedikit. Debit air dari kran sekitar 1 liter per 2 menit. Tampung bubur kedelai dalam wadah atau tempat yang tidak karat, misalnya wadah plastik, alumunium atau stainless steel.


     

    1. Masukkan bubur kedelai ke dalam air yang mendidih sambil tetap dipanaskan.


     

    1. Aduk, siram air dingin sekitar 3 liter, atau tambahkan minyak goreng sisa hari sebelumnya sebanyak 0,5 liter untuk mengatasi timbulnya busa saat perebusan. Masak atau rebus bubur kedelai sampai kelihatan cukup matang. Cirinya, bubur kedelai berwarna kuning pucat.


     

    1. Angkat dan saring bubur kedelai yang telah matang. Proses penyaringan dibantu dengan penambahan air panas sekitar 100 liter per gilingan pada ampasnya hingga diperoleh air penyaringan jernih. Adapun ampas bubur kedelai dimasukkan ke dalam karung bekas kedelai.


     

    1. Penggumpalan dan pengendapan
      1. Tambahkan larutan biang ke dalam sari kedelai yang masih panas di dalam tahang sebanyak 35 liter per gilingan sampai merata.


         

      2. Aduk campuran dengan arah tetap sampai terbentuk endapan atau menggumpal. Biarkan gumpalan sari kedelai turun dan mengendap ke dasar tahang selama 5-15 menit.


 

  1. Pisahkan gumpalan sari kedelai di dasar tahang dari cairan sisa penggumpalan (whey tahu). Caranya, ayakan bamboo yang dilapisi kain saring dibenamkan. Selanjutnya, ambil (ciduk) cairan sisa gumpalan dengan alat berbahan antikarat atau ember plastik.


 

  1. Tampung sebagian cairan sisa dalam drum plastik untuk tahu hari berikutnya. Sisa cairan dapat pula dibuat nata de soya.


 

  1. Pencetakan dan pengepresan
    1. Hancurkan gumpalan sari kedelai dengan cara diaduk searah perlahan-lahan didalam tahang. Masukkan gumpalan sari kedelai kedalam cetakan yang beralaskan kain sari halus.
    2. Tutup bagian atas permukaan sari tahu dengan kain saring, lalu letakkan papan penutup serta pemberat di atasnya. Biarkan 10-15 menit gumpalan sari kedelai memadat dan airnya menetes melalui lubang cetakan.


 

  1. Pemotongan dan Penggorengan
    1. Angkat tahu dari cetakan bila sari tahu sudah memadat. Cirinya, air yang menetes dari cetakan sedikit.
    2. Letakkan tahu di ancak bambu sambil dibalik permukaannya.
    3. Potong tahu setelah memadat betul dengan ukuran sesuai selera. Cirinya, tahu bila dipegang keras dan dingin.
    4. Rendam potongan tahu mentah dengan ancaknya ke dalam bak rendaman berisi larutan bumbu selama 5-10 menit. Angkat dan tiriskan tahu mentah dari bak rendaman.
    5. Goreng tahu setelah dingin dan airnya tiris. Penggorengan menggunakan minyak goring dalam jumlah banyak dan sudah panas dengan menggunakan api yang besar.
    6. Simpan tahu goreng setelah cukup matang di rak-rak pendingin.
    7. Masukkan tahu ke dalam keranjang bambu atau platik poliprophilen (pp). Tahu siap dipasarkan oleh pedagang keliling atau pedagang yang sudah mempunyai pangkalan tersendiri.


 


 


 


 


 


 


 

  1. Pengemasan

        Perubahan mutu bahan pangan dan produk olahan merupakan penyusutan kualitatif. Bahan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak lagi dikonsumsi. Cirinya, bahan pangan telah mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai gizi, atau tidak aman lagi dikonsumsi.

        
     


     

        Jenis penyusutan lainnya yaitu penyusutan kuantitatif. Kehilangan jumlah atau bobot baik karena penanganan yang kurang baik maupun karena gangguan biologis (serangan hama). Susut kualitaf dan kuantitatif sangat berhubungan dalam proses pengemasan. Gangguan yang paling umum adalah kehilangan atau perubahan kadar air, pengaruh gas, dan cahaya.

        

    Fungsi kemasan secara umum yaitu sebagai berikut.

    1. menjaga produk bahan pangan terhadap kotoran dan kontaminasi lain sehingga tetap bersih.
    2. Melindungi makanan terhadap kerusakan fisik, perubahan kadar air dan penyinaran.
    3. Mempunyai fungsi yang baik, efisien, dan ekonomis khususnya selama proses penempatan makanan ke dalam wadah kemasan.
    4. Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup dan memudahkan dalam tahap penanganan, pengangkutan, dan distribusi.
    5. Menampakkan identifikasi, informasi, dan penampilan yang jelas agar dapat membantu promosi.


 


 

Informasi yang harus dicantumkan pada label diantaranya :

  1. Nama makanan (nama produk)
  2. Komposisi
  3. Isi netto
  4. Nama dan alamat pabrik (importir)
  5. Nomor pendaftaran
  6. Kode produksi
  7. Tanggal kadaluarsa
  8. Petunjuk penyimpanan
  9. Petunjuk penggunaan
  10. Nilai gizi
  11. Tulisan atau pernyataan khusus


     

Dalam pencatuman tanggal kadaluwarsa pada label, produsen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

  1. Sifat produk pangan
  2. Cara produksi
  3. Sifat bahan pengemas dan tekniknya
  4. Cara penyimpanan yang diinginkan
  5. Tersedianya fasilitas penyimpanan pada sarana distribusi


 


 


 


 


 


 


 


 

  1. Penyimpanan

        

        Disarankan tahu sumedang disimpan pada ancak di rak penyimpanan tahu goreng, sebaiknya ancak ditutup rapat. Tahu yang disimpan pada ancak tersebut tidak boleh ditumpuk banyak dan tidak beraturan. Lama penyimpanan pada ancak tidak boleh lebih dari 12 jam karena akan mempercepat proses kerusakan tahu. Sebelum 12jam, tahu goreng harus segera dibuka dan segera dipasarkan. Adapun untuk penyimpanan di tempat dingin dan kering (cooler), tahu sumedang memiliki daya simpan 3-4 hari.


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    BAB 3

    Penutup


     

    1. Kesimpulan


       

          Karya tulis ini menjelaskan tentang sejarah tahu sumedang, bahan baku, cara pembuatan, cara pengemasan serta cara penyimpanan. Dengan demikian, wawasan dan pengetahuan kita semakin bertambah luas.


       


       


       

    2. Saran


       

          Karya tulis ini mudah dimengerti dan memberikan informasi dasar tentang Tahu Sumedang, sehingga makalah ini dapat dibaca dan bermanfaat.


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       


       

      DAFTAR PUSTAKA


       

    Jeffery Hansen, How to Make Tofu, www-2.cs.cmu.edu, 1999.


     

    Sarwono, B. dan Saragih, Y.P., Membuat Aneka Tahu (Jakarta: Penebar Swadaya, 2001).


     

    Shurtleff dan Aoyagi, The Book of Tofu (Brookline, Massachusetts: Autumn Press, 1976)


Panduan Menyelesaikan Rubik untuk Pemula

 
Disajikan untuk Karya Ilmiah Remaja

 
Nama : Kelvin
Kelas : XI SOS 1
SMA MARDI YUANA DEPOK

 

 

A. Pendahuluan


Terdapat beragam metode untuk menyelesaikan rubik, namun metode yang paling mudah dan populer untuk dipelajari oleh pemula adalah teknik layer by layer method atau metode lapis demi lapis.

Mari kita pelajari cara menyelesaikan rubik Anda untuk pertama kalinya.


 

B. Pengenalan Notasi Gerakan


Dalam permainan rubik, kita akan mengenal beberapa notasi yang berfungsi sebagai panduan gerakan untuk menyelesaikan sebuah rubik.

Mari kita lihat notasi-notasi tersebut :



Keterangan : - F : front /sisi depan

  • B : back / sisi belakang
  • R : right / sisi kanan
  • L : left / sisi kiri
  • U : Up / sisi atas
  • D : Down / sisi bawah
 
C. Menyelesaikan rubik dalam 7 langkah


 

1. Membuat cross putih

Tujuan dari langkah ini, sebagaimana terlihat dari judulnya, adalah membuat cross putih, yaitu dengan cara meletakkan Edge Putih pada tempat yang tepat.


Tujuan dari Langkah Pertama

 
Langkah-langkah untuk membuat Cross putih adalah sebagai berikut:

  • Peganglah Rubik Anda dengan posisi Center Putih berada di atas (U) dan Center Merah di sisi depan (F)
  • Carilah Edge yang berwarna Putih-Merah dan letakkan di antara Center Putih (U) dan Center Merah (F). Bila anda mendapatkan kondisi seperti gambar dibawah ini, gunakanlah algoritma yang dicantumkan dibawahnya , sehingga hasilnya akan tampak seperti gambar disebelahnya.
Hasilnya F U' R U

  • Putarlah rubik sehingga Center Biru ada di depan lalu carilah Edge Putih-Biru, selanjutnya lakukanlah cara yang sama.
  • Lakukan hal yang sama untuk menyelesaikan Edge Putih-Orange dan Putih-Hijau.
 
2. Menyelesaikan Lapis Pertama

Pegang Rubik Anda dengan posisi Center Kuning di atas dan Center Putih Di bawah. Setelah itu lakukanlah algoritma sebagaimana kasus yang Anda temukan. Di bawah ini adalah kasus-kasus dan lagoritma-algoritma yang harus Anda lakukan.

Tujuan dari langkah kedua



Apabila menemukan kasus di atas maka lakukanlah algoritam F' U' F

Kasus di atas bisa diselesaikan dengan algoritma (F' U' F) U (F' U' F).

Selesaikan kasus di atas dengan algoritma R U R'



Kasus di atas diselesaikan dengan algoritma (R U R') U' (R U R')

Seleaikanlah kasus di atas dengan algoritma (R U2 R') U' (R U R')

Setelah behasil meletakannya gunakanlah cara yang sama untuk menyelesaikan semua lapis pertama, sehingga semua lapis pertama terselesaikan. Bila corner putih yang anda cari berada di lapis pertama, tapi diapit oleh center yang warnanya berbeda dengan corner yang anda cari, masukkan sembarang corner ke tempat tersebut dengan menggunakan sembarang alogaritma agar corner tersebut dapat keluar.

3. Menyelesaikan Lapis Kedua

Sudah berhasil menguasai langkah kedua dengan baik? Kalau sudah maka kita akan melangkah menuju Langkah Ketiga dalam Cara Menyelesaikan Rubik 3x3x: Menyelesaikan Lapis Kedua. Anda mungkin masih ingat dengan baik gambar dari tujuan langkah ini. Tapi saya kira ada baiknya untuk menampilkan kembali gambar tersebut.

Perhatikan kembali dengan seksama gambar di atas.


Kalau kita perhatikan gambar di atas maka kita akan dengan segera memahami bahwa menyelesaikan lapis kedua adalah dengan jalan mengirim empat buah Edge: Hijau-Merah, Merah-Orange, Orange-Biru, dan Biru-Merah berada pada tempat mereka yang seharusnya. Dengan begitu kita harus mengabaikan Edge Kuning, karena Edge tersebut tempatnya berda di lapis terakhir yang akan diselesaikan kemudian.

Selama menyelesaikan lapis kedua kita harus selalu menempatkan Center Kuning berada di Atas, dan Center Putih selalu berada di bawah. Kalau Anda menyelesaikan langkah kedua dengan cara menempatkan Center Kuning di bagian atas maka Anda langsung bisa menyelesaikan lapis kedua dengan posisi tersebut. Tapi bagi yang menyelesaikan langkah kedua dengan posisi Center putih berada di bagian atas, maka putarlah rubik Anda sehingga Center putih berada di bawah dan Center Kuning berada di atas, dan setelah itu mulailah menyelesaikan langkah ketiga.

Gambar di atas menunjukkan bahwa kita harus memasukkan Edge Hijau-Merah ke posisi Edge Kanan-Depan. Atau dengan kata lain kita harus memindahkannya ke bagian Kanan. Seringkali kita tidak langsung mendapatkan kondisi seperti di atas. Untuk itu kita perlu melakukan gerakan U atau U' atau U2/U'2.

Ketika sudah menemukan kondisi seperti kondisi di atas maka lakukanlah algoritama: U R U' R' (U' F' U F), maka hasilkan akan seperti gambar di bawah:

Kasus di atas kita dapatkan ketika Stiker Hijau dalam Edge Hijau-Merah berada di atas sedangkan Stiker Merahnya merada di bagian depan/belakang/kanan/kiri (yang kalau setelah kita lakukan gerakan U/U'/U2/U'2 akan berada di depan ). Bagaimana yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu Stiker Merah berada di atas sedang Stiker Hijau berada di depan? Maka berarti kita harus memindah Edge Hijau-Merah ke Depan-Kiri, atau dengan kata lain kita harus memindahkannya ke sebelah Kiri.

Untuk menyeleaikan kasus di atas kita gunakan algoritma: U' L' U L (U F U' F'). Kalau menerapkan algoritma ini, maka Anda akan segera sadar bahwa sebenarnya algoritma ini tidak jauh berbeda dengan algoritma untuk memindah Edge ke bagian kanan.

Latihlah diri Anda untuk menguasai dua algoritma di atas dengan cara melihat algoritma dan rubik. Setelah itu lakukan algoritma di atas dengan hanya melihat rubik tanpa melihat algoritma. Setelah itu lakukanlah kedua algoritma tanpa melihat rubik. Kalau Anda sudah bisa melakukan kedua algoritma di atas tanpa melihat catatan algortima dan tanpa melihat rubik, berarti Anda telah betul-betul menguasai keduanya.

Setelah Anda menempatkan Edge Hijau-Merah pada tempatnya, maka carilah ketiga Edge yang lain: Merah-Orange, Orange-Biru, dan Biru-Merah, dan lakukanlah satu di antara dua algoritma di atas.

Bagaimana kalau ada Edge dari keempat Edge di atas sudah berada di posisinya tapi warna stikernya terbalik, misalnya Stiker warna Merah dalam Edge Hijau-Merah berada di Stiker warna Hijau? Kalau Anda menemukan kondisi tersebut maka lakukanlah satu di antara dua algoritma di atas (sesuai dengan letak Edge tadi, di kiri atau di kanan) untuk mengeluarkan Edge yang terbalik tadi dan setelah baru memasukkan kembali Edge tadi ke pisisinya yang seharusnya.

 

4. Membuat cross kuning

Langkah Keempat dalam cara menyelesaikan rubik ialah "Membuat Cross Kuning".

Gambar Tujuan Langkah Ke-4


Setelah menyelesaikan langkah ketiga Anda bisa mendapati empat kemungkinan kondisi Rubik Anda.

1. Kondisi Pertama
Sudah terbentuk Cross Kuning di bagian atap Rubik Anda.

Kalau Anda mendapatkan kondisi rubik seperti gambar di atas maka Anda bisa langsung melangkah ke tahap selanjutnya.



 


 

2. Kondisi Kedua
Selain Center Kuning Ada dua Edge Kuning yang stiker kuningnya sudah menghadap ke atas dan membentuk letter L.


Ketika mendapatkan kondisi seperti ini lakukanlah algoritma F U R (U' R' F').

3. Kondisi Ketiga
Selain Center Kuning Ada dua Edge Kuning yang stiker kuningnya sudah menghadap ke atas dan membentuk Garis.


Ketika mendapatkan kondisi seperti ini lakukanlah algoritma F R U (R' U' F').


4. Kondisi Keempat
Belum ada Edge Kuning yang stiker kuningnya menghadap ke atas.


Ketika mendapatkan kondisi seperti ini lakukanlah algoritma F U R (U' R' F'), maka Anda akan mendapatkan kondisi seperti Kondisi Kedua atau Kondisi Ketia. Jika yg didapatkan adalah Kondisi Kedua maka lakukanlah algoritma kondisi kedua. Jika mendapatkan Kondisi Ketiga lakukanlah algoritma kondisi ketiga.



Catatan:

Untuk mendapatkan kondisi kedua dan ketiga Anda mungkin perlu melakukan algoritma U/U'/U2.

Untuk mendapatkan kondisi kedua dan ketiga Anda tidak perlu memperhatikan Corner Kuning. Ini karena bisa jadi Corner Kuning juga sebagiannya sudah menghadap ke atas.


 

5. Membuat atap kuning

Setelah membuat Cross Kuning kita akan membuat atap kuning. Di saat membuat Cross Kuning sebenarnya kita sedang mengorientasikan stiker kuning yang ada di Edge Kuning agar menghadap ke atas. Untuk membuat atap kuning kita mengorientasikan seluruh stiker kuning di Corner kuning agar menghadap ke atas. Setelah kita mengorientasikan Edge dan Corner maka bagian atas rubik akan berwarna kuning semua. Karena itulah langkah kelima cara menyelesaikan rubik 3x3x3 adalah "Membuat Atap Kuning".


Gambar tujuan langkah ke-5


Ada beberapa kondisi di langkah ini. Tapi semua kondisi tersebut diselesaikan dengan algoritma yang sama, yaitu: R U R' U R U2 R'. Yang membedakan hanyalah bagaimana kita memposisikan rubik atau bagian atas dari rubik tersebut.

Kondisi-kondisi yang ditemui dalam langkah kelima dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:




 


 

1. Tidak Ada Pojok yang Menghadap Ke Atas



Ketika Anda menemui kondisi seperti yang ada pada gambar di atas, maka putarlah rubik atau lakukan gerakan U/U'/U2 sehingga TIDAK ADA STIKER KUNING yang berada di depan Anda. Setelah itu lakukanlah algoritma R U R' U R U2 R'.

2. Ada Dua Pojok yang Menghadap Ke Atas



Ketika menemukan kondisi di mana selain Cross ada dua pojok kuning yang stikernya sudah menghadap ke atas, maka putarlah rubik atau lakukan gerakan U/U'/U2 sehingga ada stiker kuning di sebelah DEPAN-KIRI-ATAS. Setelah itu lakukanlah algoritma R U R' U R U2 R'.

3. Ada Satu Pojok yang Menghadap Ke Atas



Selain Cross Kuning hanya ada satu pojok kuning yang stiker kuningnya menghadap ke atas. Stiker-stiker kuning dalam kondisi ini membentuk gambar ikan. Ketika menemukan kondisi ini putarlah rubik aatau lakukan gerakan U/U'/U2 sehingga pojok yang stiker kuningnya menghadap ke tas berada di ATAS-DEPAN-KIRI. Setelah itu lakukanlah algoritma R U R' U R U2 R'.

Untuk mengenal posisi rubik yang paling pas sebelum menerapkan lagoritma R U R' U R U2 R', kita perlu memperhatikan panah-panah yang ada pada gambar-gambar di atas.

Ketika kita mendapatkan kondisi PERTAMA dan KEDUA kemudian melakukan algoritma R U R' U R U2 R', sebenarnya kita berusaha untuk mendapatkan kondisi KETIGA. Dengan kata lain kita perlu mengulang algoritma beberapa kali, ketika kita mendapatkan kondisi pertama dan kedua.


 


 


 

6. Memperbaiki corner lapis ketiga


 


 

Langkah Keenam adalah Memperbaiki Corner Lapis Ketiga. Sebagaima diketahui bahwa langkah kelima menyelesaikan rubik adalah dengan membuat atap kuning. Setelah atap kuning jadi, atau setelah semua warna kuning menghadap ke atas pekerjaan belum selesai. Itu karena baik corner maupun edge di lapis ketiga belum berada pada tempatnya. Untuk itulah kita perlu memperbaikinya. Dan yang pertama kali kita perbaiki adalah bagian corner terlebih dahulu.


Berikut adalah langkah-langkah untuk langkah keenam cara menyelesaikan rubik:

1. Mencari tahu apakah ada sepasang corner di lapis ketiga yang memiliki warna yang sama pada sisi yang sama.

3. Apabila ada satu pasangan corner lapis ketiga yang mempunyai warna yang sama pada sisi yang sama maka putarlah rubik dengan U/U'/U2 agar posisinya berada di belakang (B), dan setelah itu lakukalah algoritma sebagaimana di algoritma langkah di atas atau R' F R' B2 (R F' R' B2) R2 U'


 

Ada sepasang corner yang sama


 


 


 


 


 

7. Menyelesaikan lapis ketiga


 

Langkah Ketujuh atau langkah Terakhir Cara Menyelsaikan Rubik 3x3x3 adalah Memperbaiki Edge Lapis Ketiga. Sebagaimana diketahui bahwa langkah kelima cara menyelesaikan rubik adalah membuat atap kuning. Ketika atap kuning sudah terselesaikan corner dan edge lapis terakhir bisa jadi masih belum ada pada tempatnya untuk itulah kita perlu perbaiki hal tersebut. Corner dan edge diperbaiki secara terpisah. Corner diperbaiki terlebih dahulu, dan itu dilakukan di langkah keenam. Setelah itu baru kemudian kita memperbaiki edge. Memperbaiki edge lapis ketiga adalah langkah terakhir cara menyelesaikan rubik 3x3x3. Maka kalau kita sudah melakukan hal tersebut rubik kita akan solved alias terselesaikan.


Sebelum melanjutkan ke langkah terakhir harus dipastikan dulu bahwa kondisi rubik lapis pertama dan kedua sudah terselesaikan, bagian atas dari lapis ketiga sudah menghadap ke atas semua, dan corner lapis ketiga juga sudah berada pada posisinya yang tepat sehingga terlihat seperti gambar di samping kiri.

Perhatikan dengan seksama pola tertukarnya edge lapis ketiga. Ada empat kemungkinan kondisi tertukarnya edge yang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu ketika belum ada satupun edge yang berada di posisinya dan ketika sudah ada satu edge yang sudah berada di posisinya. Ketika belum ada edge yang berada di posisinya kita langsung bisa memperbaikinya. Yang penting posisi warna Kuning harus berada di atas (U) dan warna putih berada di bawah (D). Sedangkan ketika suda ada satu edge yang menempati posisinya maka edge tersebut harus berada di posisi belakang (B).

Berikut adalah empat kondisi yang mungkin didapatkan:

  1. Edge harus ditukar searah jarum jam.
    Jika ditemukan kondisi edge yang tertukar searah jarum jam sebagaima yang terlihat dalam gambar maka lakukanlah algoritma F2 (U L R') F2 (L' R U) F2. Perhatikan dengan seksama pergerakan edge dan corner putih yang berpindah ke atas karena gerakan F2. Ketika kemudian kita melakukan gerakan U maka edge dan corner putih tadi berpindah ke atas-kiri. Ketika kita melakukan gerakan L edge dan corner putih tadi berpindah ke sisi depan-kiri. Lakukanlah gerakan R' maka edge dan corner kuning yang ada disebelah atas-kanan akan berpindah ke depan-kanan. Lakukanlah gerakan F2 maka edge dan corner putih yang ada di depan-kiri akan tertukar dengan edge dan corner kuning yang ada di depan-kanan. Gerakan L' akan memindah edge dan corner kuning yang ada di depan-kiri ke posisi atas-kiri. Sedangkan gerakan R akan memindah edge dan corner putih di depan-kana ke atas-kanan. Lakukan gerakan U makan edge dan corner putih akan berpindah ke atas-depan. Lakukanlah F2 maka rubik akan solved.

     

  2.  

  3.  
  4. Edge harus ditukar secara berseberangan.
    Ketika ditemukan kondisi edge yang tertukar secara berseberangan maka lakukanlah algoritma kondisi satu atau algoritma kondisi dua. Maka akan didapati edge seperti pada kondisi satu atau kondisi dua. Setelah itu lakukakanlah algoritma sekali lagi sesuai dengan kondisi pertukaran edge yang anda dapatkan. Cara ini persis sebagaimana kalau ditemukan kondisi ketiga.

 


 

D. Kesimpulan


Setelah semua langkah telah dikuasai maka saya mengucapkan Selamat! Rubik yang dulu terkesan sulit sekarang sudah terselesaikan.

Dan akhirnya selesai juga Cara Meyelesaikan Rubik 3x3x3, yang konon hanya 3 dari setiap 100 orang di dunia ini yang mampu menyelesaikannya. Dengan terus melatih metode ini, anda dapat mencapai waktu penyelesaian hingga di bawah 60 detik, dan semoga apa yang saya sampaikan mudah dipahami dan bermanfaat untuk teman-teman semua. Mohon maaf kalau ada kesalahan kata, dan untuk itu mohon masukan dari teman-teman. Terima kasih.